Laman

Kamis, 09 Agustus 2012

Rangkuman Materi UKG SD 2012 SESUAI KISI-KISI


Rangkuman Materi /Bedah Kisi-Kisi UKG 2012
MAPEL : BHS.INDONESIA,PKN, DAN MATEMATIKA

BAHASA INDONESIA
1.1.1.         Menganalisis karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD  ..
Ross dan Roe (Zuchdi dan Budiasih, 1997)  membagi fase/tahap perkembangan bahasa anak sbb.
Fase kesatu, kelas I dan kelas II,
anak usia 7 dan 8 tahun, sudah dapat membaca lancar , mengenal huruf, suku kata, dan kata
Fase kedua, kelas III dan kelas IV,
anak sudah dapat menganalisis kata menggunakan pola tulisan dan kesimpulan .
Fase ketiga, kelas IV sampai SLTP,
pembelajaran membaca sudah meningkat pada tingkat pemahaman bahan bacaan. (Owens dalam Zuchdi, 1996/1997:20—21).
1.1.2.         Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD
1.1.3.         Memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD
Karakteristik pembelajaran membaca tersebut adalah sebagai berikut.
a. Keterampilan yang bersifat mekanis dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah.
Hal ini mencakup:
(a) pengenalan bentuk huruf;
(b) pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat,
     dan lain-lain);
(c) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan
     baha n tertulis);
(d) kecepatan membaca ke taraf lambat.
(Broghton (etal) Memilih materi ajar MMP yang cocok guru perlu mempertimbangkan tingkatkesesuian materi itu dengan tema, dan fokus pembicaraan. mengarahkan kegiatan belajar mengajar siswa dan guru.
Tema merupakan alat untuk melakukan kegiatan berbahasa, dan merupakan payung yang membungkus kemasan pembelajaran bahasa Indonesia.
Dari struktur materi pembelajaran MMP untuk kelas I diarahkan pada pengenalan kalimat berita interaktif

b. Keterampilan bersifat pemahaman yang dapat dianggap pada urutan yang lebih tinggi.
Hal ini mencakup:
(a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);
(b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang,
     relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca);
(c) evaluasi atau penilaian (i si, bentuk);
Materi SD Kelas IV memuat berbagai kompetensi dalam aspek menulis seperti menulis tentang berbagai topik, pengumuman, pantun, dan surat.
Dalam berbagai kegiatan menulis tersebut, siswa diharapkan nantinya dapat menulis dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan, huruf, dan tanda baca.

1.2.1. Memilih berbagai metode pembl menulis permulaan yg dpt mengemb kemamp dan kegemaran menulis siswa
Metode Membaca dan Menulis Permulaan (MMP) :
A . Metode EJA
Pada metode ini, memulai pengajaran dengan mengenalkan huruf alphabet . Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai bunyinya menurut abjad. Misalnya: b,u,k,u menjadi b.u → bu (dibaca be.u → bu) k.u → ku (dibaca ka.u → ku) bu-ku dilafalkan buku Setelah anak-anak menulis huruf lepas tersebut
B. Metode Bunyi
metode ini merupakan bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan metode eja di atas. Perbedaannya terletak pada cara atau sistem pembacaan atau pelafalan abjad (huruf-hurufnya). Misal : Huruf b dilafalkan /eb/-- d dilafalkan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata benar,keras,pedas,lemah,dan sebagainya.
C. Metode Suku Kata dan Metode Kata 
Langkah-langkah pembelajaran MMP dengan metode suku kata adlah sebagai berikut :
1. Tahap pertama,pengenalan suku-suku kata;
2. Tahap kedua,perangkaian suku-suku kata menjadi kata;
3. Tahap ketiga,perangkaian kata menjadi kalimat sederhana;
4. Tahap keempat,pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan;
metode ini dikenal juga : Metode Kupas Rangkai/Metode Kata/Metode Kata Lembaga.
D. Metode Global (Metode Kalimat )
Proses pembelajaran diawali dengan penyajian beberapa kalimat secara global.
Dibantu menggunakan gambar.
Selanjutnya, proses pembelajaran MMP dimulai. seperti kalimat menjadi kata,suku kata,dan huruf,
E. Metode SAS( Struktural Analitik Sintetik )
   diawali dengan kalimat utuh  berstruktur yang memberi makna lengkap.
Proses penguraian atau penganalisisan metode SAS, meliputi:
1. Kalimat menjadi kata-kata
2. Kata-kata menjadi suku – suku kata
3. Suku kata menjadi huruf-huruf  dan kembali lagihuruf,suku kata, kalimat
Metode terbaik adalah metode yang paling cocok dengan pembawa metode tersebut.

1.2.2. Merancang berbagai kegiatan menulis di kelas tinggi yg dpt meningk kemampuan menulis & berpikir siswa
Teknik pembelajaran menulis dikelompokkan menjadi dua, yakni:
1. Menulis cerita
Teknik ini terdiri :
a) Teknik menyusun kalimat.
dapat dilakukan dengan: menjawab pertanyaan, melengkapai kalimat, memperbaiki susunan kalimat, memperluas kaiimat, subtitusi, transfomtasi, dan membuat kalimat.
b) Teknik memperkenalkan cerita dapat dilakukan dengan: baca dan tulis, simak dan tulis; meniru model; menyusun paragaf; menceritakan kembali
2. Menulis untuk keperluan sehari-hari, yang meliputi:
 menulis surat, pengumuman, formulir, s. undangan, buat iklan, dan d riwayat hidup.

Model pembelajaran menulis cerita/cerpen di SD meliputi:
1. Menceritakan gambar. mulai kelas 4 SD.
2. Melanjutkan cerita.
3. Menceritakan mimpi.
4. Menceritakan pengalaman.
5. Menceritakan cita-cita.
1.2.3. Memperjelas perencanaan dan pelaks penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran Bhs dan Sastra Indonesia
Secara umum tahapan evaluasi pembelajaran terdiri atas 4 tahap, yaitu
(1) Tahap Persiapan
Damaianti (2007: 8) tahap ini disebut juga tahap perencanaan dan perumusan kriterium.
Langkahnya meliputi:
(a) perumusan tujuan evaluasi;
(b) penetapan aspek-aspek yang akan dievaluasi;
(c) menetapkan metode dan bentuk evaluasi (tes/nontes);
(d) merencanakan waktu evaluasi;
(e) melakukan uji coba (untuk tes) agar dapat mengukur validitas danreliabilitasnya.
Damaianti (2007: 11) tes kesastraan meliputi :
(1) Soal kesastraan tingkat informasi
mengungkapkan kemampuan siswa yg berkaitan dgn data-data suatu karya sastra, selanjutnya data-data tersebut digunakan utk menafsirkan karya sastra.
(2) Soal kesastraaan tingkat konsep
berkaitan dengan persepsi tt bagaimana data-data atau unsur-unsur yang ada pada karya sastra.
(3) Soal kesastraan tingkat perspektif
berkaitan dengan persepsi bagaimana pandangan siswa sbg pembaca terhadap sebuah karya sastra.
(4) Soal kesastraaan tingkat apresiasi
berkaitan dengan usaha mengenali dan memahami bahasa sastra melalui ciri-cirinya lalu membandingkan keefektifannya dengan penuturan bahasa yang digunakan sehari-hari.
siswa dituntut untuk mengenali, menganalisis, menggeneralisasi, dan menilai bentuk-bentuk kebahasaan yang digunakan dalam karya sastra yang dianalisisnya

1.3.1. Merumuskan hakikat (pengertian, tujuan, jenis, dan manfaat) membaca, dan menulis
a. Membaca
A. Definisi Membaca
 merupakan proses berpikir atau bernalar (proses aktif dan bertujuan) yang dilakukan melalui proses mem persepsi dan memahami informasi serta memberikan makna terhadap bacaan yang dilakukan oleh pembaca.
Beberapa ahli mencoba memberi definisi Membaca antara lain : ·
Farris (1993:304)
sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca.
Syafi‘i (1999:7)
suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual, sedangkan proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. ·
Dalam KBBI (2000:62)
sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara lisan atau dalam hati.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dirangkum bahwa
membaca merupakan proses pemahaman atau penikmatan terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang dilakukan secara nyaring atau dalam hati.

B. Tujuan Membaca Perlu disepakati bahwa membaca harus mempunyai tujuan.
Tujuan membaca dapat ditetapkan secara eksplisit ataupun implisit.
Berdasarkan pengalaman ada beberapa tujuan membaca a.l:   untuk:
- Memahami aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam teks
- Memahami pesan yang ada dalam teks
- Mencari informasi penting dari teks
- Mendapatkan petunjuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas
- Menikmati bacaan, baik secara tekstual maupun kontekstual
C. Metode Pengajaran Membaca
Metode pengajaran membaca antara lain :
1. Metode Reseptif
Metode ini mengarah ke proses penerimaan isi bacaan maupun simakan baik tersurat maupun tersirat.
Metode ini cocok diterapkan bagi siswa yg menguasai kosakata, frase, maupun kalimat. Suasana reseptif adalah bagaimana isi bacaan atau simakan diserap dengan bagus.

2. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistis

3. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.
Artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, mendengarkan diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca.

4. Metode Partisipatori
Metode ini lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bertindak sebagai pemandu atau fasilitator. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi, pandai berperan sebagai moderator yang kreatif Proses tersebut dilakukan dengan strategi tertentu melalui kegiatan visual untuk mencocokkan huruf atau melafalkan lambang bahasa tulis untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis. Dalam membaca, pembaca mengolah informasi secara kritis, kreatif y ang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh. Pada akhirnya pembaca dapat memberikan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan tersebut.


D. Jenis Membaca Jenis membaca ada dua yaitu:
(1) membaca nyaring
(2) membac dalam hati.
Membaca dalam hati ada dua jenis ya itu: (1) membaca ekstensif,
                                                                    (2) membaca intensif.
Teknik membaca ada lima langkah yaitu: (1) survey, (2) question, (3) read,
                                                                   (4) recite (recall), dan (5) review.
Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca ada empat yaitu faktor:
 (1) kognitif, (2) afektif, (3) teks bacaan, dan (4) penguasaan bahasa

E. Manfaat Membaca
1. Terhalang masuk ke dalam kebodohan,
2. Menjadi sibuk utk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja,
3. Bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata,
4. Membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir,
5. Meningkatkan pengetahuan seseorang dan mengingkatkan memori dalam pemahaman,
6. Dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain
7. Dapat mengembangkan kemampuannya.
8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, 9. Untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya Agar tidak sia-sia, dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat,
10. Meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis di antara baris demi baris (memahami apa yang tersirat).

Pengertian membaca Membaca pada hakeketnya adalah proses ecoding oleh penerima pesan,yaitu poses memaknai bentuk-bentuk bahasa yang tertulis sehingga pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat diterima oleh pengirim dapat diterima secara utuh Manfaat membaca,dengan membaca kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa waktu lampau atau waktu sekarang ditempat lain atau cerita yang menarik tentang kehidupan didunia. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi,memahami makna bacaan.

Ragam Membaca :
1. membaca intensif
Membaca dengan hati-hati dan teliti sekali dan biasanya lambat.
tujuanya adalah utk memahami bhn bacaan itu sampai kpd bagian yang terkecil.
2. membaca kritist
Kegiatan ini merupakan jenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana,bukan hanya mencari kesalahan belaka.
3. membaca cepat
Membaca cepat ada 2 :  skimming dan scaning.
skimming : untuk mencari hal penting / pokok bacaan.
scanning : membaca utk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain.
4. membaca praktis
Digunakan sebagai sarana untuk memahami setiap bacaan yang perlu untuk dibaca dengan praktis sesuai dengan kebutuhan masing-masing atau tujuan yang akan dicapai.
5. membaca keperluan studi
ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan,baik pikiran pokok maupun pikiran-pikiran penjelas pemahaman yang komperensif tentang isi buku tercapai.
b. Menulis
1. Pengertian menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
2. Fungsi dan tujuan menulis
A.Fungsi Menulis
adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat.Situasi yang harus di perhatikan dan dimanfaatkan itu adalah :
a. maksud dan tujuan penulis
b. pembaca atau pemirsa
c. waktu dan kesempatan.
B. Tujuan Menulis
Hugo Harting merangkum tujuan penulisan sebagai berikut :
a. Assignment purpose (tujuan penugasan)
Penulis menulis sesuatu karena di tugaskan bukan atas kemauan sendiri.
b. Altruistic purpose (tujuan altruistic)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalaranya , ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c. Persuasive purpose (tujuan persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
d. Informational purpose(tujuan informasional,tujuan penerangan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan /penerangan kepada pembaca.
e. Selfexpressive purpose(tujuan pernyataan diri)\
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.
f. Creative purpose(tujuan kreatif)
Tulisan yang mencapai nilai nilai artistic,nilai-nilai kesenian.
g. Problem-Solving purpose Sang penelis memecahkan masalah yang dihadapi.

RAGAM / JENIS TULISAN
1. NARASI
Adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa berdasarkan urutan waktu.Narasi terdiri dari narasi ekspositoris dan narasi artistik/literer.
2. DESKRIPSI
Adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu obyek sehingga pembaca ikut merasakan apa yang dituliskan si pengarang.
3. EKSPOSISI
Adl jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.
4. ARGUMENTASI
Adl jenis karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti yang jelas sehingga pembaca dapat percaya.
1.3.2. Menemukan isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan dialog dalam kehidupan seharihari,
           seperti berita, pidato
1.3.3. Menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif seperti cerita rakyat, puisi
1.3.4. Membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia (deskripsi dan narasi)
Menulis Deskripsi 
adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata atas suatu benda, tempat, suasana atau keadaan.
Seorang penulis deskripsi melalui tulisannya mengharapkan pembaca dapat melihat, mendengar, mencium bau, mencicipi dan merasakan hal yang sama dengan penulis.
Deskripsi pada dasarnya merupakan hasil dari pengamatan melalui panca indera yang disampaikan dengan kata-kata.

Menulis Narasi 
adalah karangan atau tulisan yang berbentuk cerita.
Seperti kalau orang bercerita tentang ―mengisi liburan sekolah, ―mendaftarkan diri ke sekolah, ―pengalaman berkemah di hutan, ―kecelakaan lalu lintas di jalan raya, atau ―pertandingan olahraga.
Bisa saja dalam cerita itu menghadirkan satu konflik atau serangkaian konflik yang dihadapi oleh tokoh dalam ceritamu itu.
Jadi, dalam sebuah narasi terdapat tiga unsur pokok, yaitu :
peristiwa, tokoh, dan konflik.
Ketiga unsur itu diramu menjadi satu dalam sebuah jalinan yang disebut alur atau plot.
Dengan demikian, narasi adalah cerita berdasarkan alur.
 Sering juga narasi diartikan sebagai cerita yang didasarkan pada kronologi waktu.

1.3.5. Menyusun berbagai bentuk/jenis tulisan surat
Bentuk tulisan surat yang lazim dipergunakan ada 5 yaitu:
1. Bentul lurus penuh ( full block style)
2. Bentuk lurus ( block style)
3. Bentuk setengah lurus (semi block style)
4. Bentuk lekuk (indented style)
5. Bentuk paragraf mengantung (hanging paragraph)
Surat pribadi, yaitu surat yang dikirim oleh seseorang kepada orang lain atau suatu organisasi/instansi. Surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya kepentingan pribadi. ( surat keluarga dan surat lamaran pekerjaan)
Surat Resmi, Suarat yang disampaikan oleh lembaga/instansi kepada seseorang ataupun instansi/lembaga lain. (Surat dinas pemerintah, surat niaga & Surat sosial)

1.4.1. Menganalisis unsur intrinksik dan ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra prosa, puisi
Unsur-unsur dalam Karya Sastra yaitu :
1.       Unsur ekstrinsik ini meliputi: latar belakang kehidupan penulis, keyakinan dan pandangan hidup penulis, adat istiadat yang berlaku pada saat itu, situasi politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb.
2.       Unsur instrinsik berupa
segala sesuatu yang menginspirasi penulisan karya sastra dan mempengaruhi karya sastra secara keseluruhan.
Sementara unsur intrinsik terdiri atas: Tema Pokok persoalan dalam cerita. Karakter Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia, tumbuhan maupun benda
Karakterisasi  = Cara penulis menggambarkan karakter.
Ada banyak cara untuk menggali penggambaran karakter, secara garis besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara yaitu secara naratif dan dramatik.
Teknik naratif berarti karakterisasi dari tokoh dituliskan langsung oleh  narator.
Teknik dramatik dipakai ketika karakterisasi tokoh terlihat dari antara lain: 
penampilan  fisik karakter, cara berpakaian, kata-kata yang diucapkannya, dialognya dengan karakter lain, pendapat karakter lain, dsb.
Konflik  adalah pergumulan yang dialami oleh karakter dalam cerita dan .konflik ini merupakan inti dari sebuah karya sastra yang pada akhirnya membentuk plot.
Ciri-ciri karya sastra KESUSASTRAAN;
berasal dari bahasa sansekerta yaitu susastra yang berarti indah. Jenis karya sastra dapat dibagi menjadi tiga;
PUISI :
1. Memiliki pencitraan
2. Memiliki sajak/rima
3. Memiliki tipografi
4. Memakai konotasi
5. Bahasa lebih padat
PROSA :
1. Berbentuk bebas dalam susunan paragraf
2. Tidak terikat pada bentuk puisi
3. Memiliki unsur intrinsik
DRAMA :
1. Terdapat pemeran tokoh cerita
2. Dialog lebih dominan dan ditampilkan dalam bentuk lisan
3. Dopentaskan berupa gerak, mimik dan suara
4. Terdapat babak dan adegan
5. Terdapat gambaran panggung
6. Memiliki properti

1.4.2. Menyusun langkah-langkah membuat parafrase puisi ke prosa
Ada dua metode parafrase puisi, yaitu
a. Parafrase terikat,
yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrase tersebut.
b. Parafrase bebas,
yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri.
Langkah-langkah parafrase:
- Bacalah berulang-ulang
- Artikan kata kiasan/kata sulit/simblolisasi jika ada
- Tambahkan kata atau frase tertentu yang sengaja dihilangkan penulisnya (jika perlu)
- Tambahkan tanda baca
- Susun dala bentuk kalimat-kalimat yang membentuk paragraf

1.4.3. Menilai prosa PROSA Adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk paragraf/bab/bagian yang memiliki koherensi/kesatuan pikiran
Unsur Instrinsik Prosa
- Tema : gagasan/ide/dasar cerita
- Alur : tahapan cerita yang bersambungan. meliputi Pemaparan, pertikaian, penggawatan,
klimaks, peleraian.
Dilihat dari cara menyusun : alur maju/lurus, alur mundur, alur sorot balik, alur gabungan. Dilihat dari padu tidaknya cerita alur dibagi dalam alur rapat dan alur longgar.
1.4.4. Mengapresiasi drama
Tingkat apresiasi dalam pengertian ini dilihat dari daya tanggap, pemahaman, pengkhayalan, dan ketrampilan. Dengan demikian menyangkut pula pengertian tingkat kesiapan dalam menanggapi, memahami, menghayati, dan keterampilan dalam tingkat apresiasi sastra.
Tingkatan Apresiasi Sastra Adapun tingkatan apresiasi sastra, Wardani (1981)
membagi tingkatan apresiasi sastra ke dalam empat tingkatan sebagai berikut.
(1) Tingkat menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik kepada buku-buku sastra serta keinginan membacanya dengan sungguh-sungguh, anak melakukan kegiatan kliping sastra secara rapi, atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai bentuk.
(2) Tingkat menikmati, yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai tumbuh pengertian, anak dapat merasakan nilai estetis saat membaca puisi anak-anak, atau mendengarakan deklamasi puisi/prosa anak-anak, atau menonton drama anak-anak.
(3) Tingkat mereaksi yaitu mulai ada keinginan utuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra yang dinikmati misalnya menulis sebuah resensi, atau berdebat dalam suatu diskusi sastra secara sederhana.
Dalam tingkat ini juga termasuk keinginan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sastra.
(4)Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan cipta sastra di berbagai media masa seperti koran, majalah atau majalah dinding sekolah yang tersedia, baik dalam bentuk puisi, prosa atau drama.
Hasyim (1981) mengemukakan bahwa cerita yang diberikan kepada anak sebagai bahan belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri sebagai berikut.
(a) Bahasa yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.
(b) Isi ceritanya haruslah sesuai dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama (kelas 1-3 SD) , bacaan untuk anak laki-laki dan wanita dapat disamakan. Untuk selanjutnya ( kelas 4-6 SD) secara berangsurangsur akan kelihatan bahwa anak laki-laki lebih menyenangi cerita petualangan, olahraga, dan teknik, sedangkan anak wanita lebih menyenangi cerita yang bersifat kekeluargaan dan sosial.
(c) Hendaknya jangan diberikan cerita yang bersendikan politik tetapi mengutamakan pendidikan moral dan pembentukan watak. Apa yang dikemukakan oleh Hasyim sejalan dengan Pramuki (2000) bahwa hendaknya cerita yang diberikan kepada anak adalah cerita yang sesua dengan tingkat perkembangan usia anak-anak, yakni: usia 6-9 tahun lebih menyenangi cerita yang bertema kehidupan sehari-hari sampai termasuk dongeng hewan dan cerita lucu, usia 9-12 tahun menyukai cerita yang bertema tentang kehidupan keluarga yang dilukiskan secara realistis, cerita fantastis, dan cerita petualangan.



P K N
PARADIGMA BARU PKn di SD
Perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ditandai semakin terbukanya persaingan antar bangsa  yang ketat.
PKn sebagai salah satu pelajaran di sekolah perlu menyesuaikan diri sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang berubah
Fungsi PKn dengan paradigma baru
  1. Mengembangkan kecerdasan warganegara (civic intelligence)
  2. Membina tanggung jawab warganegara (civic responsibility)
  3. Mendorong partisipasi warganegara (civic participation)

2.1.1. Merumuskan proses belajar PKn tentang konsep kejujuran
PKn merupakan mata pelajaran yang bersifat multidimensial karena merupakan pendidikan nilai, moral, social serta pendidikan politik tetapi yang paling menonjol adalah pendidikan nilai dan moral. Oleh karena itu secara singkat PPKn di nilai sebagai mata pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral dengan alasan sebagai berikut:
a. Materi PPKn adalah konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD 1945 beserta beserta dinamika perwujudan dlm kehidupan masyarakat Negara Indonesia.
b. Sasaran belajar akhir PPKn adalah perwujudan nilai-nilai tersebut dalam perilaku nyata kehidupan sehari-hari.
c. Proses pembelajarannya menuntut terlibatnya emosional, intelektual dan social dari peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat kognitif), tetapi dihayati (bersifat efektif) dan dilaksanakan (bersifat perilaku

2.1.2. Membuat tes proses pembelajaran tentang sikap nasionalisme
  Kegiatan Evaluasi
1.Pengukuran/Meassurement
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
    Pengukuran dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
  1. Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu.
  2. Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu.
  3. Pengukuran untuk menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji sesuatu
Penilaian ►mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif
Evaluasi meliputi kegiatan pengukuran dan penilaian.
Tujuan evaluasi ►untuk memotivasi peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi serta untuk mencari dan menemukan faktor-faktora penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik

2.2.1. Membuat contoh sangsi pelanggaran norma yang berlaku di sekolah
Norma, hukum, dan peraturan
meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional

 Merumuskan prinsip-prinsip demokrasi dan praktik demokrasi di Indonesia.
Pengertian demokrasi
Secara ETIMOLOGIS  berasal dari kata : Demos ( rakyat ),  Cratein ; cratos (kekuasaan).
SecaraTERMINOLOGIS :
        Menurut : Joseph.A.Schumpeter, Sidney Hook, Philippe C.Schmitter dan Terry Lynn Karl, Hery B.Mayu .
  1. suatuHakekat Demokrasi :
 sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan yang memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.
  1. Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat berarti :                   
     1. Government of the people
     2. Government by the people                                
     3. Government of the people
HAKEKAT DEMOKRASI
  1. Kedaulatan Rakyat
  2. Perwakilan dan Pertanggungjawaban Dalam Pemerintahan
  3. Persaingan Bebas dan Jujur Dalam Pemilihan, Perwakilan, Pemerintahan.
  4. Memenuhi Syarat Untuk Berpartisipasi Secara Bebas Sebagai Pemilih Dalam Pemilu.
  5. Mayoritas Yang Mengatur Rakyat Untuk Kepentingan Bersama.
                Dengan demikian hakekat demokrasi adalah partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan kenegaraan.
2.3.1. Menelaah prinsip-prinsip demokrasi Inu Kencana Syafiie merinci prinsip-prinsip demokrasi sbb yaitu ;
Ciri-ciri ini yang kemudian dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu negara.
Parameter tersebut meliputi empat aspek, yaitu:
1. masalah pembentukan negara. Proses pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilihan umum dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses pembentukan pemerintahan yang baik.
2.dasar kekuasaan negara. Masalah ini menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
3.susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara hendaknya dijalankan secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemusatan kekuasaan dalam satu tangan.
4.masalah kontrol rakyat. Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.
Beberapa karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang berkarakter dan berjiwa demokratis, yaitu ;
-Memilki sikap rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, bersikap terbuka, bersikap rasional, adil, dan selalu bersikap jujur.
Warga negara yang otonom harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan demokrasi konstitusional, yaitu ;
1.menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law),
2.ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law making),
3.mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law),
4.ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab (structure of law).
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA
1. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang-indang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang sebagai berikut:
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang maha Esa
b. Demokrasi dengan kecerdasan
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
d. Demokrasi dengan rule of law
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan Negara
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
h. Demokrasi dengan otonomi daerah
i. Demokrasi dengan kemakmuran
j. Demokrasi yang berkeadilan social
Demokrasi Pancasila mendasarkan diri pada faham kekeluargaan dan Kegotong-royongan yang ditujukan untuk:
a. Kesejahteraan rakyat
b. Mendukung unsur-unsur kesadaran hak ber-ketuhanan Yang Maha Esa
c. Menolak atheisme
d. Menegakkan kebenaran yang berdasarkan kepada budi pekerti yang luhur
e. Mengembangkan kepribadian Indonesia
f. Menciptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, kasmani dan rohani, lahir dan bathin, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
2.3.2           Mengkategorikan Peraturan perundang- undangan di tingkat pusat dan daerah
Tap MPRS No. XX/MPRS/1966, UUD 1945
1.       Ketetapan MPR
2.       Undang-Undang
3.       Peraturan Pemerintah
4.       Keputusan Presiden
5.       Peraturan Pelaksanaan lainnya.

Tap MPR No. III/MPR/2000 yang meliputi
1.       UUD 1945
2.       Ketetapan MPR
3.       Undang-Undang
4.       Peraturan Pemerintah Pemerintah Pengganti Undang-Undang
5.       Peraturan Pemerintah
6.       Keputusan Presiden
7.       Peraturan Daerah
UU No. 10 Tahun 2004, Tata Urutan Peraturan  PERUNDANG UNDANGAN :
1. UUD 1945
2. UU/Perpu
3. PP
4. Perpres
5. Perda.
Pancasila adalah sumber hukum nasional. Penyusunan peraturan perundang-undangan harus bersumber pada sumber hukum. Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan ada tata urutannya, yaitu mulai pusat sampai daerah.
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah bentuk peraturanperundangan yang tertinggi. Dengan demikian, semua peraturan perundangan di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. UUD 1945 ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
UUD 1945 ini merupakan Konstitusi pertama yang terdiri atas pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan resmi.
Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami empat kali perubahan atau amandemen yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pertama pada tanggal 19 Agustus 1999.
Kedua, pada tanggal 18 Agustus 2000.
Ketiga, 10 November 2001.
Keempat, tanggal 10 Agustus 2002.
2. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Peraturan Daerah meliputi:
a. Peraturan Daerah provinsi dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi bersama dengan gubernur;
b. Peraturan Daerah kabupaten/kota dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota bersama bupati/walikota
c. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.
2.4.1. Mengemukakan sejarah terbentuknya Pancasila sbg pandangan hidup dan sejarah Pancasila sbg dasar negara
usul mengenai dasar negara
1.Muhammad Yamin tanggal 29 Mei 1945
secara lisan yaitu:  1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan
                                  4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
secara tertulis, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
2. Bung Karno tanggal 1 Juni 1945, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
2.4.2. Menyimpulkan nilai-nilai Pancasila,sebagai idiologi negara
Makna Sila-Sila Pancasila
1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh penciptanya. Pencipta itu adalah kausa prima yang mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Sejalan dengan sifat universal bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua bangsa, maka hal itupun juga kita terapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sesuai dengan hal itu, hak kebebasan dan kemerdekaan dijunjung tinggi.
3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia Makna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Oleh karena rasa satu yang sedemikian kuatnya, maka timbulah rasa cinta bangsa dan tanah air. 4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada permusyawarata. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.
5. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
6. Pentingnya Paradigma dalam Pembangunan Pembangunan yang sedang digalakkan memerlukan paradigma, suatu kerangka berpikir atau suatu model mengenai bagaimana hal-hal yang sangat esensial dilakukan. Pembangunan dalam perspektif Pancasila adalah pembangunan yang sarat muatan nilai yang berfungsi menajdi dasar pengembangan visi dan menjadi referensi kritik terhadap pelaksanaan pembangunan. 9.
7.Pancasila sebagai Orientasi dan Kerangka Acuan
a. Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan Pada saat ini Pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme daripada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme yang bersifat global. Fungsi Pancasila ialah memberi orientasi untuk terbentuknya struktur kehidupan social-politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil bagi seluruh rakyat.
b. Pancasila sebagai Kerangka Acuan Pembangunan Pancasila diharapkan dapat menjadi matriks atau kerangka referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan social budaya.
2.5.1. Menganalisis pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2.5.2. Menelaah bentuk-bentuk manifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari
2.6.1. Menelaah setiap lembaga-lembaga pemerintahan di tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat
Lembaga Legislatif Lembaga legislatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
Lembaga ini terdiri atas DPR, MPR, dan DPD.
a. DPR. Anggota DPR dipilih dari partai politik yang berkompetisi dalam pemilihan umum legislatif.
b. DPD. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum.
Di mana 4 calon anggota DPD yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan jadi anggota DPD.
c. MPR. Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD.
2.6.2. Menelaah sistem pemilu dan pilkada yang ada di Indonesia
Pemilihan umum dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
1. Langsung berarti setiap pemilih memberikan suaranya langsung tanpa perantara.
2. Umum berarti semua warga negara yang memenuhi syarat berhak ikut pemilihan itu.
3. Bebas berarti tidak ada paksaan dari pihak mana pun dalam menggunakan haknya.
4. Rahasia berarti setiap pemilih tidak akan diketahui tentang siapa yang dipilihnya.
5. Jujur berarti semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu itu harus bertindak jujur sesuai  dengan peraturan perundang-undangan.
6. Adil berarti semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu akan mendapat perilaku yang sama dan terbebas dari tindakan curang pihak mana pun.
1. Proses Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Dalam melaksanakan pemilu harus melalui tahap-tahap, antara lain:
a. Pendaftaran Peserta Pemilu
b. Penetapan Jumlah Kursi
1) Jumlah kursi DPR ditetapkan sebanyak 550 orang.
Jumlah kursi anggota DPR untuk setiap provinsi ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk dengan memerhatikan perimbangan yang wajar.
2) Jumlah kursi anggota DPRD provinsi ditetapkan sekurang-kurangnya 35 kursi dan sebanyak-banyaknya 100 kursi.
3) Jumlah kursi anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan sekurangkurangnya 20 kursi dan sebanyak-banyaknya 45 kursi.
4) Jumlah anggota DPD untuk setiap provinsi ditetapkan 4 orang.
c. Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota

2.7.1. Menelaah prinsip politik luar negeri dan dalam negeri ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) /  ASEAN  merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.
Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah :
Adam Malik (Indonesia),
Narsisco Ramos (Filipina),
Tun Abdul Razak (Malaysia),
S. Rajaratnam (Singapura), dan
Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di
   kawasan Asia Tenggara
- Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
- Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang
   ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
 - Memelihara kerjasama yang erat di tengah
- tengah organisasi regional dan internasional yang ada
- Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara


MATEMATIKA
3.1.1. Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika
Bruner (Orton,1992) bahwa prinsip dan teori pembelajaran anak dalam belajar konsep matematika harus dirancang melalui tiga tahap, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau symbol
3.1.2. Merancang pembelajaran matematika yang menggunakan gradasi mulai   representasi kongkrit, simbolik, dan
          abstrak agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan matematika
merancang pembelajaran matematikna perlu diperhatikan
1.Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret,
2.Tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau symbol
3.1.3. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran operasi bilangan bulat
Banyak media yang bisa digunakan untuk penghitungan bilangan bulat, diantaranya :
A.      Manik bilanngan negative dan positif
B.      Garis bilangan
C.       Kartu bilangan
3.1.4. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran operasi bilangan
Untuk menerapkan kosep operasi pecahan, media yang bisa dipilih diantaranya :
A.      Kartu bilangan
B.      Gambar bidang datar yang bisa di pecah-pecah
C.      Blok pecahan
3.1.5. Mengombinasikan beragam strategi pembelajaran matematika untuk mencapai  tujuan pembelajaran
Mengombinasikan adalah mengabung berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran, selama konsep dan strategi itu sesuai dengan SK, KD dan Indikator
3.1.6. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran geometri dan  pengukuran
Media-media pembelajaran untuk pengukuran tentunya harus disesuaikan dengan benda apa yang akan diukur, bisa saja terdiri dari :
A.      Alat ukur
B.      Kertas polio berpetak untuk mengukur keliling dan luas bidang datar.
C.      Nerara (untuk mengukur berat)
Pahamilah: Satuan Ukuran Baku seperti meter,gram,meter persegi ,meter kubik/liter
4.1.1. Menganalisis dan menerapkan urutan operasi pada bilangan bulat
operasi hitung bilangan bulat a.l:
1. Penjumlah bilangan bulat. 2. Pengurangan bilangan bulat 3. Perkalian bilangan bulat 4. Pembagian bil bulat.
Hitung campuran bilangan bulat
a. Jika pada operasi campuran terdapat operasi hitung dalam kurung, maka yang di dalam kurung terlebih dahulu yang diselesaikan.
b. Jika terdapat jumlahan dan pengurangan, maka kerjakan operasi hitung yang paling kiri/ditulis didepan.
c. Jika terdapat operasi perkalian dan pembagian dengan penjumlahan dan atau pengurangan, selesaikan duru operasi perkalian atau pembagian baru pengurangan atau penjumlahan.
4.1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat distribusi bilangan bulat
  • Sifat Komutatif.Asosiatif dan distribusi pelajarilah.
4.2.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat urutan bilangan pecahan
Mengurutkan berbagai pecahan dari yang terbesar / terkecil
4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan
Beberapa hal yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan pecahan :  Kuasailah !
penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan, perkalian pecahan,pembagian pecahan
4.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan/rasio
Skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar dan jarak sebenarnya, perbandingan harus dikuasai
4.3.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan
Pola bilangan adalah deret bilangan yang terdiri dari berapa bilangan dengan deret tertentu
4.3.2. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan persamaan yang memuat variabel
Contoh ;  

x
 
Parallelogram: 2x      x





60
 
 


   
Berapakah x ? =360-120 = 240           
 240=6 x    
x=40
                     
4.4.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat segiempat
Sifat-sifat segitu empat : a Memiliki empat buah garis rusuk b. Memiliki empat sudut sama besar
Segi empat banyak macamnya a.l. persegi,p.panjang, layang2, trapezium dll … pahamilah sifatnya!
4.4.2. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat kesejajaran garis-garis
Dua garis dengan kemiringan yang sama dan tidak seletak disebut garis-garis yang sejajar. Garis m dan garis n
mempunyai kemiringan yang sama. Jika garis m terus diperpanjang. Dan garis n juga terus diperpanjang.Maka,
sampai sepanjang apapun, kedua garis tersebut tidak akan pernah berpotongan.
4.4.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan
Kecepatan = jarak/waktu
 4.4.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang
Pahami Rumus Volume beberapa jenis bangun Ruang :
a.       Keluarga Prisma   V= Luasa alas  x tinggi
b.       Keluarga Limas   V= 1/3 x Luas alas x tinggi
Pahami Rumus luas beberapa jenis bangun datar :
1.Pesegi = s x s  2. P panjang ( p x l ) 3. Segi tiga ( 1/2 x at ) 4. Luas jajargenjang ( a x t ) 5. Luas belah ketupat ( 1/2 x diagonal(a) x diagonal (b)) 6. Luas trafesium ( 1/2 x (sisi atas + sisi bawah) x t) 7. Luas lingkaran ( 22/7 x r x r)
4.5.1. Menyajikan data dalam bentuk diagram
Hal menyangkut diagram meliputi :
1. Diagram batang, biasanya sekitar jumlah, selisih, atau perbandingan data yang digambarkan dalam diagram batang. Bisa juga menyangkut rata-rata, modus (data paling sering keluar).
2. Diagram lingkaran, biasanya sekitar prosentase dan jumlah bagian-bagian berdasarkan besar sudut.
4.5.2. Memecahkan masalah berkaiatan dengan rara-rata
Rata-rata adalah, jumlah keseluruhan data dibagi frekuensi